Wednesday, December 7, 2016

Pemerintah Harus Bijak Tangani Kasus Dugaan Makar : Okezone News

JAKARTA â€" Sejumlah aktivis dan tokoh nasional beberapa waktu lalu ditangkap di tempat-tempat berbeda. Mereka diduga kuat terlibat upaya makar. Menanggapi hal itu, Presidium Persatuan Pergerakan (PP) Andrianto meminta kepada pemerintah agar lebih bijak dalam penanganan kasus tersebut.

"Pemerintah, terutama aparat Polri, lebih bijaklah dalam penanganan kasus ini. Jangan sampai Reformasi jadi setback kembali," kata Andrianto saat berbincang dengan Okezone, Kamis (8/12/2016).

BERITA REKOMENDASI


Ia melanjutkan, sebuah langkah mundur jika pasal karet makar diterapkan kembali kepada aktivis yang kritis terhadap pemerintah. "Reformasi ini buah dari tindakan korektif terhadap pemerintahan yang otoriter terhadap kritik masyarakat. Buah Reformasi itulah berupa kebebasan yang berlaku dengan cara-cara beradab," sambung Andrianto.

Ia menerangkan, apa yang telah dilakukan oleh sejumlah aktivis dan para tokoh masih berada di dalam koridor. "Makar itu definisinya lebih mengganti penguasa dan sistem dengan cara-cara pemaksaan. Sementara para tokoh itu lebih pada cara-cara konstitusional," ucapnya.

Sebagaimana diketahui, sebanyak 11 aktivis dan tokoh nasional ditangkap di beberapa tempat berbeda dalam waktu hampir bersamaan. Mereka diduga kuat terlibat upaya makar. Namun ketujuh tersangka makar yakni Kivlan Zain, Adityawarman, Ratna Sarumpaet, Rachmawati, Firza Husein, Eko, dan Alvin Indra dipulangkan setelah menjalani pemeriksaan hampir 1x24 jam.

Sementara musisi sekaligus calon Wakil Bupati Bekasi, Ahmad Dhani, ditangkap karena diduga melakukan penghinaan terhadap penguasa atau presiden. Sedangkan tiga orang lainnya yakni Sri Bintang Pamungkas, Jamran, dan Rizal Kobar ditahan di Mapolda Metro Jaya dengan jeratan Pasal 28 Ayat (2) UU ITE dan Pasal 107 juncto Pasal 110 KUHP tentang Makar dan Pemufakatan Jahat.

"

| Pemerintah | Harus | Bijak | Tangani | Kasus | Dugaan | Makar | Okezone | News | JAKARTA< | strong> | Sejumlah | aktivis | tokoh | nasional | beberapa | waktu | ditangkap | tempat | berbeda | Mereka | diduga | kuat | terlibat | upaya | makar | Menanggapi | Presidium | Persatuan | Perger | (PP) | Andrianto | meminta | kepada | pemerintah | agar | lebih | bijak | dalam | penanganan | kasus | tersebut | p> Pemerintah | terutama | aparat | Polri | bijaklah | Jangan | sampai | Reformasi | jadi | setback< | kembali | kata | saat | berbincang | dengan | Okezone< | Kamis | 2016) | p> BERITA | REKOMENDASI< | p> < | div> Ia | melanjutkan | sebuah | langkah | mundur | jika | pasal | karet | diterapkan | yang | kritis | terhadap | buah | tind | korektif | pemerintahan | otoriter | kritik | masyarakat | Buah | itulah | berupa | kebebasan | berlaku | cara | beradab | sambung | p> Ia | menerangkan | telah | dilakukan | oleh | sejumlah | para | masih | berada | koridor | definisinya | mengganti | penguasa | sistem | pemaksaan | Sementara | pada | konstitusional | ucapnya | p> Sebagaimana | diketahui | sebanyak | hampir | bersamaan | Namun | ketujuh | tersangka | yakni | Kivlan | Zain | Adityawarman | Ratna | Sarumpaet | Rachmawati | Firza | Husein | Alvin | Indra | dipulangkan | setelah | menjalani | pemeriksaan | 1x24 | p> Sementara | musisi | sekaligus | calon | Wakil | Bupati | Bekasi | Ahmad | Dhani | karena | melakukan | penghinaan | atau | presiden | Sedangkan | tiga | orang | lainnya | Bintang | Pamungkas | Jamran | Rizal | Kobar | ditahan | Mapolda | Metro | Jaya | jeratan | Pasal | Ayat | juncto | KUHP | tentang | Pemufakatan | Jahat | p> |

0 comments:

Post a Comment