Friday, December 9, 2016

Ini Alasan Polri Enggan Beberkan Bukti Aliran Dana Para Tersangka Makar : Okezone News

JAKARTA - ‎Mabes Polri masih enggan membuka bukti-bukti aliran dana yang diberikan kepada para tersangka kasus dugaan perbuatan ‎makar dalam momentum Aksi Bela Islam Jilid III yang digelar di Lapangan Silang Monas, Jakarta, pada 2 Desember 2016.

‎Kabagpenum Divisi Humas Polri ‎Kombes Martinus Sitompul ‎mengatakan, bahwa selain sebagai bagian dari strategi penyidik dalam melakukan penyidikan. Polri juga dilarang membuka semua informasi para tersangka berdasarkan UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP).

BERITA REKOMENDASI


"‎Itu subtansi penyidikan. Kalau informasi-informasi seperti itu disampaikan penyidik-penyidik ini memiliki strategi dalam satu proses pengakan hukum. Kalau semua dibuka selain UU KIP Pasal 17 itu juga membatasi untuk tidak semua disampaikan ke publik penyidik memilik strategi juga," kata Martinus di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (9/12/2016).

‎Kata Martinus, apabila seluruh informasi penyidikan disampaikan ke publik, nantinya para tersangka akan mudah menangkis sangkaan dari kasus yang menjerat sebelas orang aktivis tersebut. Terlebih, tersangka Rachmawati Soekarnoputri telah membantah bahwa uang sebesar Rp300 juta yang diterimanya sebagai biaya operasional dari mobilisasi massa ke Gedung Parlemen saat Aksi Bela Islam Jilid III di Monas.

‎"Apabila disampaikan semua nanti akan menjadi sebuah bahan untuk meng-counter informasi-informasi tersebut. Contohnya, ada uang yang disampaikan, kemudian uangnya dinyatakan hanya untuk beli kue, kan ini harus terkonfirmasi dengan benar pada saat dilakukan pemeriksaan," paparnya.

Sekadar diketahui, polisi telah menetapkan sebelas orang aktivis sebagai tersangka dalam kasus dugaan perbuataan makar. Sementara itu, penyidik hanya melakukan penahanan terhadap tiga orang aktivis, Sri Bintang Pamungkas serta dua kakak beradik Rizal dan Jamran yang dijerat ‎dengan UU ITE dan juga Pasal 107 juncto Pasal 110 KUHP tentang Makar dan Pemufakatan Jahat.

Terbaru Polda Metro Jaya juga berhasil mencokok aktivis Hatta Taliwang dalam kasus yang sama di kediamannya pada Kamis 8 Desember dini hari. Polisi juga berhasil menyita sejumlah dokumen rahasia yang diduga sebagai bahan dari rencana aksi makar yang akan dilakukan para aktivis tersebut.

"

| Alasan | Polri | Enggan | Beberkan | Bukti | Aliran | Dana | Para | Tersangka | Makar | Okezone | News | JAKARTA< | strong> | ‎Mabes | masih | enggan | membuka | bukti | aliran | dana | yang | diberikan | kepada | para | tersangka | kasus | dugaan | perbuatan | ‎makar | dalam | momentum | Aksi | Bela | Islam | Jilid | digelar | Lapangan | Silang | Monas | Jakarta | pada | Desember | 2016 | p> ‎Kabagpenum | Divisi | Humas | ‎Kombes | Martinus | Sitompul | ‎mengat | bahwa | selain | sebagai | bagian | strategi | penyidik | melakukan | penyidikan | juga | dilarang | semua | informasi | berdasarkan | Keterbukaan | Informasi | Publik | (KIP) | p> BERITA | REKOMENDASI< | p> < | div> ‎Itu | subtansi | Kalau | seperti | disampaikan | memiliki | satu | proses | peng | hukum | dibuka | Pasal | membatasi | untuk | publik | memilik | kata | Mabes | Jumat | 2016) | p> ‎Kata | apabila | seluruh | nantinya | mudah | menangkis | sangkaan | menjerat | sebelas | orang | aktivis | tersebut | Terlebih | Rachmawati | Soekarnoputri | telah | membantah | uang | sebesar | Rp300 | juta | diterimanya | biaya | operasional | mobilisasi | massa | Gedung | Parlemen | saat | p> ‎Apabila | nanti | menjadi | sebuah | bahan | meng | counter | Contohnya | kemudian | uangnya | dinyat | hanya | beli | harus | terkonfirmasi | dengan | benar | dilakukan | pemeriksaan | paparnya | p> Sekadar | diketahui | polisi | menetapkan | perbuataan | makar | Sementara | penahanan | terhadap | tiga | Bintang | Pamungkas | serta | kakak | beradik | Rizal | Jamran | dijerat | ‎dengan | juncto | KUHP | tentang | Pemufakatan | Jahat | p> Terbaru | Polda | Metro | Jaya | berhasil | mencokok | Hatta | Taliwang | sama | kediamannya | Kamis | dini | hari | Polisi | menyita | sejumlah | dokumen | rahasia | diduga | rencana | aksi | p> |

Misteri aliran dana makar & bantahan puteri Soekarno

Merdeka.com - Pernyataan keras Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian soal adanya upaya makar dalam demonstrasi 2 Desember lalu diikuti dengan penangkapan sejumlah orang. 11 orang diciduk saat Subuh pada 2 Desember lalu.

Liburan natal Pergi.com bagi2 diskon Rp 100,000Delapan di antaranya dikenai pasal 107 junto 110 junto pasal 87 KUHP tentang Makar, dua orang dianggap melanggar Undang-undang ITE pasal 28, dan satu orang dijerat dengan pasal 207 (penghinaan terhadap penguasa).

Polisi pun mengungkap adanya penyandang dana untuk melakukan makar. Namun polisi belum mengungkap siapa penyandang dana tersebut. Hingga kini, polisi mengaku masih terus melakukan penyelidikan. Dalang ini disebut sebagai pihak yang ingin mendanai aksi makar tersebut.

Karopenmas Divisi Humas Polri Kombes Pol Rikwanto menyatakan penyidik tengah menelusuri aliran dana. Yang jelas, polisi telah menemukan bukti transfer dana untuk aksi makar yang menjerat delapan tokoh nasional itu.

"Aliran dana ini masih kita telusuri masih kita pertajam, dari mana dan kepentingan apa," ujar dia," katanya, Rabu (7/12).

Rikwanto dengan tegas mengatakan sudah mengantongi nama dalang yang dimaksud. Hal itu dikatakan dia saat disinggung nama orang yang tercantum dalam bukti transfer tersebut.

"Kita sudah mengantongi nama orang yang mentransfer," katanya.

Sebelumnya, Polri mengaku menemukan bukti baru terkait dugaan aksi makar yang menjerat delapan orang tokoh nasional. Penyidik menemukan adanya bukti transfer dana untuk mendanai aksi makar tersebut.

Terbaru, polisi memastikan dana tersebut bukan dari Partai Politik (Parpol). Hal itu ditegaskan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono.

"Bukan (dari parpol). Masih didalami, itu ranahnya penyidik," kata Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (8/12) kemarin.

Menurut Argo, kepolisian saat ini masih mengumpulkan bukti-bukti terkait dugaan aksi makar delapan tersangka tersebut. Argo mengatakan, meski kedelapan tersangka membantah melakukan makar namun kepolisian mempunyai bukti yang kuat menangkap dan menetapkan delapan orang itu melakukan makar.

"Enggak masalah, kita punya bukti video, surat pokoknya dua alat bukti," kata Argo.

Argo mengatakan, saat ini kepolisian sedang memilah-milah peran dari masing-masing tersangka terkait kasus dugaan makar tersebut. "Sedang dipilah-pilah," kata dia.

Salah seorang tersangka, Rachmawati Soekarnoputri pun angkat bicara. Putri Presiden pertama RI Soekarno itu membantah dengan tegas tudingan dirinya terlibat dalam aksi makar. Sebab bagaimana pun juga, dirinya merupakan anak dari proklamator Soekarno.

"Saya membantah dengan keras bahwa saya tidak melakukan makar sama sekali dan tidak ada upaya untuk melakukan makar terhadap pemerintahan yang sekarang," kata Rachmawati di kediamannya Jalan Jati Padang, No 54 A, Jakarta Selatan, Rabu (7/12).

Sebagai anak dari Bung Karno, Rachmawati mengaku mengetahui batas-batas hukum yang berkaitan dengan makar. Bila dituduhkan melakukan upaya makar kepada negara dengan pasti dia akan membantah itu semua.

"Saya akan memberikan sedikit kronologis. Pada tanggal yang seperti yang dituduhkan di dalam surat penangkapan itu pada tanggal 1 Desember saya melakukan jumpa pers dan itu hasil dari kesepakatan sebelumnya ada tanggal 20 yang saya dalam acara konsolidasi tokoh nasional di Aula UBK yang dihadiri oleh berbagai aktivis lintas organisasi dan kelompok yang memiliki kepedulian pada persoalan kebangsaan," kata Rachmawati.

Hasil pertemuan tersebut, kata dia, menghasilkan dua poin besar yakni mendukung aksi 212 dalam rangka bela Islam dan menangkap Ahok. Kedua adalah bela negara untuk mengembalikan landasan negara pada UUD 1945.

"Sebagaimana diketahui saya sejak tahun lalu sudah bertemu dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan dalam rangka untuk menyampaikan aspirasi selamatkan NKRI dan meminta agar MPR kembali pada UUD 1945 dan ini berlanjut sampai saya mendengar beliau ketemu di muktamar IMM saya menagih janji bagaimana permintaan saya untuk tidak melakukan amandemen kelima," tutur Rachmawati.

Lebih lanjut dia mengatakan pada tanggal 2 Desember berencana menggelar aksi unjuk rasa ke depan gedung DPR/MPR untuk menyerukan aspirasinya. Aksi itu pun sudah diketahui pihak kepolisian dengan bukti adanya surat pemberitahuan.

"Saya tanggal 2 memang akan menggelar aksi ke MPR berdasarkan Surat pemberitahuan kepada kepolisian bahwa kami akan ke MPR dalam rangka solidaritas bela Islam dan kembali menyampaikan petisi kepada pimpinan MPR," lanjutnya.

Dalam aksi itu dikatakan Rachmawati pihaknya akan membawa massa sekitar 10-20 ribu massa ke depan gedung MPR. Namun dia menegaskan bahwa dirinya tak bermaksud sama sekali untuk menggeruduk kantor wakil rakyat itu dalam rangka menggulingkan kekuasaan pemerintah.

"Saya secara konsisten menyampaikan petisi saya juga tetap berkomunikasi ke Zulkifli Hasan untuk menghampiri kami di luar gedung. Bukan kami akan menggeruduk menduduki MPR. Ini aksi damai, soft landing, saya tidak masuk ke DPR MPR kami ada di luar," cerita Rachmawati.

"Jadi tidak ada upaya makar sebagaimana tuduhan makar. Aksi kami jauh dari sangkaan itu, justru saya bersyukur pimpinan FPI Habib Rizieq setuju dengan langkah kami untuk kembali ke UUD, Pancasila, NKRI dan Bhineka tunggal ika dan mereka menerima itu," tegas Rachmawati.

Dia juga membantah adanya transfer sejumlah dana kepada dirinya untuk membiayai pemufakatan jahat melakukan makar. "Transfer dana dari mana kemana? Kalau misalnya rencana demo kan sudah ada surat ke Kapolda. Lagian orang demo kan butuh logistik untuk makan dan minum," kata Rachmawati.

Dia mengaku bukan tipe orang yang meminta sana sini kepada konglomerat untuk membiayai kegiatannya. Terkait adanya transfer dana dalam daftar rekeningnya dikatakan Rachmawati itu hal biasa.

Sebab banyak orang yang datang padanya untuk meminta bantuan dana untuk berbagai kegiatan.

"Tadi saya sudah jawab uang Rp 300 juta cukup enggak buat makar? Uang segitu kan cuma cukup buat beli bakso dan air minum," ujar Rachmawati.

[dan]

Rekomendasi Pilihan

"

| Misteri | aliran | dana | makar | bantahan | puteri | Soekarno | Merdeka | strong> | Pernyataan | keras | Kapolri | Jenderal | Tito | Karnavian | soal | adanya | upaya | dalam | demonstrasi | Desember | diikuti | dengan | penangkapan | sejumlah | orang | diciduk | saat | Subuh | pada | p>Liburan | natal | Pergi | bagi2 | diskon | 000< | span>Delapan | antaranya | dikenai | pasal | junto | KUHP | tentang | Makar | dianggap | melanggar | Undang | undang | satu | dijerat | (penghinaan | terhadap | penguasa) | p>Polisi | mengungkap | penyandang | untuk | melakukan | Namun | polisi | siapa | tersebut | Hingga | kini | mengaku | masih | terus | penyelidikan | Dalang | disebut | sebagai | pihak | yang | ingin | mendanai | aksi | p>Karopenmas | Divisi | Humas | Polri | Kombes | Rikwanto | menyat | penyidik | tengah | menelusuri | Yang | jelas | telah | menemukan | bukti | transfer | menjerat | delapan | tokoh | nasional | p>Aliran | telusuri | pertajam | mana | kepentingan | ujar | katanya | Rabu | p>Rikwanto | tegas | mengat | mengantongi | nama | dalang | dimaksud | dikat | disinggung | tercantum | p>Kita | mentransfer | p>Senya | baru | terkait | dugaan | Penyidik | p>Terbaru | memastikan | bukan | Partai | Politik | (Parpol) | ditegaskan | Kabid | Polda | Metro | Jaya | Raden | Prabowo | Argo | Yuwono | p>Bukan | parpol) | Masih | didalami | ranahnya | kata | Mapolda | Kamis | kemarin | p>Menurut | kepolisian | mengumpulkan | tersangka | meski | kedelapan | membantah | mempunyai | kuat | menangkap | menetapkan | p>Enggak | masalah | punya | video | surat | pokoknya | alat | p>Argo | memilah | milah | peran | masing | kasus | Sedang | dipilah | pilah | p>Salah | seorang | Rachmawati | Soekarnoputri | angkat | bicara | Putri | Presiden | pertama | tudingan | dirinya | terlibat | Sebab | bagaimana | juga | merup | anak | proklamator | p>Saya | bahwa | saya | sama | sekali | pemerintahan | sekarang | kediamannya | Jalan | Jati | Padang | Jakarta< | Selatan | p>Sebagai | Bung | Karno | mengetahui | batas | hukum | berkaitan | Bila | dituduhkan | kepada | negara | pasti | semua | memberikan | sedikit | kronologis | Pada | tanggal | seperti | jumpa | pers | hasil | kesepakatan | senya | acara | konsolidasi | Aula | dihadiri | oleh | berbagai | aktivis | lintas | organisasi | kelompok | memiliki | kepedulian | persoalan | kebangsaan | p>Hasil | pertemuan | menghasilkan | poin | besar | yakni | mendukung | rangka | bela | Islam | Ahok< | Kedua | adalah | mengembalikan | landasan | 1945 | p>Sebagaimana | diketahui | sejak | tahun | bertemu | Ketua | Zulkifli | Hasan | menyampaikan | aspirasi | selamatkan | NKRI | meminta | agar | kembali | berlanjut | sampai | mendengar | beliau | ketemu | muktamar | menagih | janji | permintaan | amandemen | kelima | tutur | p>Lebih | lanjut | berencana | menggelar | unjuk | rasa | depan | gedung | menyerukan | aspirasinya | Aksi | pemberitahuan | memang | berdasarkan | Surat | kami | solitas | petisi | pimpinan | lanjutnya | p>Dalam | pihaknya | membawa | massa | ribu | menegaskan | bermaksud | menggeruduk | kantor | wakil | rakyat | menggulingkan | kekuasaan | pemerintah | secara | konsisten | tetap | berkomunikasi | menghampiri | luar | Bukan | menduduki | damai | soft | landing | masuk | cerita | p>Jadi | sebagaimana | tuduhan | jauh | sangkaan | justru | bersyukur | Habib | Rizieq | setuju | langkah | Pancasila | Bhineka | tunggal | menerima | p>Dia | membiayai | pemufakatan | jahat | Transfer | kemana | Kalau | misalnya | rencana | demo | Kapolda | Lagian | butuh | logistik | minum | tipe | sana | sini | konglomerat | kegiatannya | Terkait | daftar | rekeningnya | biasa | p>Sebab | banyak | datang | padanya | bantuan | kegiatan | p>Tadi | jawab | uang | juta | cukup | enggak | buat | Uang | segitu | cuma | beli | bakso | p> [dan]< | p> Rekomendasi | Pilihan< | h3> < | div> |

Rentetan Fakta Versi Polisi Mengungkap Kedok 'Bos' Makar

Jakarta - Kedok penyandang dana di balik kasus dugaan makar masih misteri. Sejumlah bukti sudah dikantongi polisi.

Kasus dugaan makar ini berawal dari ditangkapnya 11 orang pada 2 Desember 2016. Polisi menetapkan 8 orang sebagai tersangka makar. Mereka yakni Rachmawati Soekarnoputri, Ratna Sarumpaet, Firza Husein, Sri Bintang Pamungkas, Eko, Kivlan Zein dan Alvin Indra.

Dari delapan tokoh tersebut, hanya Sri Bintang yang ditahan. Sedangkan 7 lainnya tidak ditahan dan tidak dicekal ke luar negeri karena kooperatif.

Para tersangka itu lalu diperiksa intensif oleh polisi. Polisi menemukan adanya transfer sejumlah uang dalam kasus dugaan makar Sri Bintang Pamungkas Cs itu. Bukti transfer itu kemudian ditelusuri untuk mengungkap sumber dan ke mana saja aliran dana dugaan makar tersebut.

Polisi mengatakan identitas pengirim dan penerima dana makar telah dikantongi. Dana makar itu diketahui ditransfer secara bertahap. Polisi juga menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

Berikut fakta-faktanya:

"

| Rentetan | Fakta | Versi | Polisi | Mengungkap | Kedok | Makar | Jakarta< | strong> | penyandang | dana | balik | kasus | dugaan | makar< | masih | misteri | Sejumlah | bukti | dikantongi | polisi | Kasus | makar | berawal | ditangkapnya | orang | pada | Desember | 2016 | menetapkan | sebagai | tersangka | Mereka | yakni | Rachmawati | Soekarnoputri | Ratna | Sarumpaet | Firza | Husein | Bintang | Pamungkas | Kivlan | Zein | Alvin | Indra | p>Dari | delapan | tokoh | tersebut | hanya | yang | ditahan | Sedangkan | lainnya | dicekal | luar | negeri | karena | kooperatif | p>Para | diperiksa | intensif | oleh | menemukan | adanya | transfer | sejumlah | uang | dalam | Bukti | kemudian | ditelusuri | untuk | mengungkap | sumber | mana | aliran | p>Polisi | mengat | identitas | pengirim | penerima | telah | Dana | diketahui | ditransfer | secara | bertahap | juga | menggandeng | Pusat | Pelaporan | Analisis | Transaksi | Keuangan | (PPATK) | mengusut | tuntas | p>Berikut | fakta | faktanya: < |

Makar Ideologis

Komaruddin Hidayat. Foto/Istimewa

Komaruddin Hidayat
Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
@komar_hidayat

MENGAPA sosok presiden atau wakil presiden kemanapun pergi mesti ada pengawalnya? Jawabannya, khawatir ada bahaya mengancam. Jangan-jangan ada orang jahat yang mau membunuh atau menyakiti.

Jadi, siapapun yang menjadi pemimpin mesti menyadari tidak semua orang senang kepada dirinya. Semakin tinggi jabatan seseorang, semakin besar juga tantangan yang menghadang.

Ini analog dengan eksistensi Negara Repubik Indonesia. Ada-ada saja orang yang tidak senang pada Indonesia, baik dari dalam  maupun  luar negeri. Artinya, negara  mesti dikawal sebagaimana mengawal presiden karena sangat mungkin ada kekuatan yang mengancam. Dan itulah sebabnya hampir semua negara memiliki pasukan tempur dan intelijen negara. 

Salah satu ancaman yang tertuju pada sosok negara dan pemerintah Indonesia saat ini adalah menyangkut posisi ideologi dan hukum. Ada ustaz yang berpidato, sebagai umat beragama hanya pantas tunduk pada hukum agama. Hukum Allah.

Pernyataan itu betul dalam konteks pribadi  dan komunalisme keagamaan. Tapi sebagai warga negara, maka hukum yang tertinggi adalah undang-undang produk DPR bersama pemerintah.

Seseorang bisa saja tidak senang pada presidennya atau sistem politik negaranya. Tetapi ketika ketidaksenangannya disampaikan terbuka dan menghasut orang lain untuk ikut membenci negara, atau menggoyangnya, maka dia telah melakukan makar ideologis.

Mengkritik pemerintah itu bagus dan dilindungi undang-undang. Itu satu paket dengan sistem demorasi.

Dalam hal ini ada sekelompok orang yang aneh. Mereka memandang sistem demokrasi itu thaghut. Syaitan yang mesti dilawan, jangan diikuti. Tetapi anehnya mereka sangat menikmati iklim demokrasi dalam menjual gagasannya. Tanpa iklim demokrasi geeakan mereka akan tertindas.

Mereka betah tinggal di negara yang mereka musuhi. Kalau tidak senang mestinya hijrah saja. Begitupun dengan Indonesia. Ada yang agendanya ingin mengagamakan Indonesia menurut versi dan tafsiran mereka sendiri.

dibaca 3.606x

"

| Makar | Ideologis | Komaruddin | Hidayat | Foto | Istimewa < | p>Komaruddin | Hidayat< | strong>Guru | Besar | Universitas | Islam | Negeri | (UIN) | Syarif | Hidayatullah@komar_hidayatMENGAPA< | strong> | sosok | presiden | atau | wakil | kemanapun | pergi | mesti | pengawalnya | Jawabannya | khawatir | bahaya | mengancam | Jangan | jangan | orang | jahat | yang | membunuh | menyakiti | p>Jadi | siapapun | menjadi | pemimpin | menya | semua | senang | kepada | dirinya | Semakin | tinggi | jabatan | seseorang | semakin | besar | juga | tantangan | menghadang | p>Ini | analog | dengan | eksistensi | Negara | Repubik | Indonesia | pada | baik | dalam  | maupun  | luar | negeri | Artinya | negara  | dikawal | sebagaimana | mengawal | karena | sangat | mungkin | kekuatan | itulah | hampir | negara | memiliki | pasukan | tempur | intelijen | p>Salah | satu | ancaman | tertuju | pemerintah | saat | adalah | menyangkut | posisi | ideologi | hukum | ustaz | berpidato | sebagai | umat | beragama | hanya | pantas | tunduk | agama | Hukum | Allah | p>Pernyataan | betul | dalam | konteks | pribadi  | komunalisme | keagamaan | Tapi | warga | maka | tertinggi | undang | produk | bersama | p>Seseorang | presidennya | sistem | politik | negaranya | ketika | kesenangannya | disampaikan | terbuka | menghasut | lain | untuk | ikut | membenci | menggoyangnya | telah | melakukan | makar | ideologis | p>Mengkritik | bagus | dilindungi | paket | demorasi | p>Dalam | sekelompok | aneh | Mereka | memandang | demokrasi | thaghut | Syaitan | dilawan | diikuti | anehnya | menikmati | iklim | menjual | gagasannya | Tanpa | tertindas | p>Mereka | betah | tinggal | musuhi | Kalau | mestinya | hijrah | Begitupun | agendanya | ingin | mengagam | menurut | versi | tafsiran | sendiri | p>dibaca | 606x< | span>< | div> |

Kapolda Metro Jaya Tahu Pemberi Dana Percobaan Makar

Jum'at, 09 Desember 2016 | 10:57 WIB

Kapolda Metro Jaya Tahu Pemberi Dana Percobaan Makar  

Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana mengecek kesiapan pasukan saat apel pengamanan jelang aksi zikir dan doa bersama pada 2 Desember di Jakarta, 1 Desember 2016. Sebanyak 3.500 pasukan TNI-Polri mengikuti apel gelar pasukan di Monas untuk mengamankan aksi super damai 212. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengatakan pihaknya telah mengetahui siapa pemberi dana dugaan percobaan makar menjelang aksi super damai 2 Desember 2016. “Ada (sudah diketahui siapa yang memberikan dana itu),” katanya di Ancol Jakarta, Jumat, 9 Desember 2016.

Menurut Iriawan, dana tersebut rata-rata diberikan secara bertahap. Namun ada pula yang diberikan secara langsung. Ia mengaku penyidik sedang mendalami penyelidikan tentang pihak yang memberikan dana tersebut.

Iriawan tetap enggan menyebut pihak atau orang yang memberikan dana makar tersebut. “Khawatir tidak pas, nanti ada yang dirugikan,” kata dia. Namun ia mengatakan kepolisian bakal membuka setelah diyakini bukti yang cukup.

Baca: Siapa Hatta Taliwang yang Jadi Tersangka Dugaan Makar?

Iriawan mengatakan nama-nama yang diduga memberikan dana percobaan makar bakal dianalisis. Ia menyebut pihak-pihak yang diduga memberikan dana itu akan dimasukkan ke sistem teknologi informasi yang dimiliki polisi. Setelah dianalisis, akan mengerucut nama yang diduga memberikan dana.

Kamis kemarin, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia Komisaris Besar Martinus Sitompul juga mengatakan penyidik telah memiliki bukti adanya aliran dana dalam kasus dugaan percobaan makar. Di antaranya jumlah uang, dari siapa, siapa menerima, dan ada berapa kali pengiriman.

Baca: Polri Akan Buka Data Penyandang Dana Makar, Asal...

Namun, Martinus juga enggan membuka data pemberi dana tersebut. Menurut dia, data itu termasuk informasi proses penyelidikan dan penyidikan yang dikecualikan dibuka sesuai dengan Pasal 17 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Martinus mengatakan informasi tersebut akan dibuka dalam proses persidangan apabila ada permintaan khusus. Namun sejauh ini, belum ada permintaan informasi itu untuk dibuka.

DANANG FIRMANTO

"

| Kapolda | Metro | Jaya | Tahu | Pemberi | Dana | Percobaan | Makar | Jumat | Desember | 2016 | 10:57 | WIB< | p> < | div> Kapolda | Irjen | Iriawan | Pangdam | Mayjen | Teddy | Lhaksmana | mengecek | kesiapan | pasukan | saat | apel | pengamanan | jelang | aksi | zikir | bersama | pada | Jakarta | Sebanyak | Polri | mengikuti | gelar | Monas | untuk | mengamankan | super | damai | TEMPO | Frannoto< | p> < | div> TEMPO | strong> | Jakarta< | Kepala | Kepolisian | Daerah | Inspektur | Jenderal | Mochamad | mengat | pihaknya | telah | mengetahui | siapa | pemberi | dana | dugaan | percobaan | makar | menjelang | “Ada | diketahui | yang | memberikan | itu) | katanya | Ancol | p>Menurut | tersebut | rata | diberikan | secara | bertahap | Namun | pula | langsung | mengaku | penyidik | mendalami | penyelidikan | tentang | pihak | p>Iriawan | tetap | enggan | menyebut | atau | orang | “Khawatir | nanti | dirugikan | kata | kepolisian | bakal | membuka | setelah | diyakini | bukti | cukup | p>Baca:< | Siapa | Hatta | Taliwang | Jadi | Tersangka | Dugaan | nama | diduga | dianalisis | dimasukkan | sistem | teknologi | informasi | dimiliki | polisi | Setelah | mengerucut | p>Kamis | kemarin | Bagian | Penerangan | Umum | Divisi | Hubungan | Masyarakat | Markas | Besar | Negara | Republik | Indonesia Komisaris | Martinus | Sitompul | juga | memiliki | adanya | aliran | dalam | kasus | antaranya | jumlah | uang | menerima | berapa | kali | pengiriman | Akan | Buka | Data | Penyandang | Asal | p>Namun | data | Menurut | termasuk | proses | penyidikan | dikecualikan | dibuka | sesuai | dengan | Pasal | Undang | Nomor | Tahun | 2008 | Keterbukaan | Informasi | Publik | p>Martinus | persidangan | apabila | permintaan | khusus | sejauh | p>DANANG | FIRMANTO< | strong>< | p> |

Thursday, December 8, 2016

Instruksi Prabowo Subianto saat kadernya dituduh makar

Merdeka.com - Polisi menangkap 11 orang pada Jumat (2/12) dengan dugaan makar, penghinaan Presiden dan menyebar ujaran kebencian di media sosial. Mereka adalah Sri Bintang Pamungkas, Jamran, Rizal Kobar, Ratna Sarumpaet, Rachmawati Soekarnoputri, Eko Suryo Santjojo, Adityawarman Thahar, Kivlan Zein, Firza Huzein, Alvin Indra dan Ahmad Dhani.

Liburan natal Pergi.com bagi2 diskon Rp 100,000Di antara sejumlah tokoh yang ditangkap memiliki hubungan dengan Partai Gerindra. Di antaranya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri dan Eko Suryo Santjojo yang menjabat Ketua DPP Partai Bidang Pengkajian Ideologi Partai Gerindra.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menginstruksikan agar partainya mengawal proses hukum dua kadernya Rachmawati Soekarnoputri dan Eko Suryo yang terjerat kasus dugaan makar terhadap Presiden Joko Widodo.

"Itu lah masalahnya saya juga sudah ngomong di beberapa media, apa yang saya sampaikan kami akan memantau mengikuti perkembangan khusus terhadap Bu Rachma," kata Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/12).

Prabowo siap pasang badan dan membela kadernya bila tuduhan yang diberikan kepada kedua kader itu tidak sesuai fakta.

"Kami akan bereaksi kalau ada ketidakadilan yang dibebankan kepada Eko dan Bu Rachmawati," tegas Wakil Ketua Komisi III DPR ini.

Sedangkan Anggota Dewan Penasihat Gerindra Martin Hutabarat menegaskan, rencana makar yang dilakukan oleh Rachmawati dkk adalah hak perseorangan, bukan bagian dari agenda partai.

"Ini kan bukan persoalan Gerindra. Ini persoalan polisi dengan orang-orang yang dituduh makar. Dan, kan bukan partainya yang dipersoalkan oleh polisi. Ini kan hak-hak politik perorangan masyarakat, kan gitu. Kecuali kalau dia mengorganisir kegiatan Gerindra untuk melakukan rencana ini. Ini kan tidak. Ini hanya pribadi," jelas Martin.

Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, Rachmawati, Eko dan Kivlan tidak ditahan oleh Polri. Martin membantah jika mereka tidak ditahan bukan karena memiliki kedekatan Prabowo Subianto.

"Oh enggak (ada kaitan dengan Prabowo) lah. Dia (Rachmawati) kan, mungkin karena dia anak pendiri negeri ini, anak Bung Karno yang mendirikan negeri ini, mungkin. Tapi kan sebenarnya alasannya karena sakit saja. Dan memang dia kan sedang sakit. Nggak ada persoalan kawan berkawan itu. Persoalannya karena dia sakit," tegasnya.

Martin menekankan, polisi harus memberikan bukti yang kuat soal pemufakatan jahat untuk melakukan makar itu. Sebab, jika mereka hanya menginginkan UUD kembali ke UUD 45, tidak bisa dikatakan makar. Apalagi kalau hanya menyurati DPR/MPR untuk meminta pergantian presiden dan wakil presiden.

Sebelumnya, Rachmawati Soekarnoputri juga telah menyampaikan segenap pembelaan atas tuduhan aksi makar yang dialamatkan terhadap dirinya. Dia membantah keras melakukan makar terhadap pemerintahan Presiden Jokowi.

"Saya membantah dengan keras bahwa saya tidak melakukan makar sama sekali dan tidak ada upaya untuk melakukan makar terhadap pemerintahan yang sekarang," kata Rachmawati di kediamannya Jalan Jati Padang, No 54 A, Jakarta Selatan, Rabu (7/12).

Dia menjelaskan sebagai anak dari Bung Karno, dirinya mengetahui batas-batas hukum yang berkaitan dengan makar. Bila dituduhkan melakukan upaya makar kepada negara dengan pasti dia akan membantah itu semua. Dia pun membeberkan kronologi penangkapan terhadap dirinya.

"Sebagaimana diketahui saya sejak tahun lalu sudah bertemu dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan dalam rangka untuk menyampaikan aspirasi selamatkan NKRI dan meminta agar MPR kembali pada UUD 1945 dan ini berlanjut sampai saya mendengar beliau ketemu di muktamar IMM saya menagih janji bagaimana permintaan saya untuk tidak melakukan amandemen kelima," tutur Rachmawati.

Rachmawati juga membantah adanya transfer sejumlah dana kepada dirinya untuk membiayai pemufakatan jahat melakukan makar. Dia mengaku bukan tipe orang yang meminta sana sini kepada konglomerat untuk membiayai kegiatannya.

Baca juga:
Ini komentar Agus Yudhoyono soal 11 orang ditangkap diduga makar
Ini tanggapan Djoko Santoso soal penangkapan Kivlan Zen karena makar
Gerindra siap pasang badan bela Rachmawati dan Eko Sandjojo
Polri tegaskan penangkapan Hatta Taliwang masih terkait makar
Datangi Polda Metro, Yusril dampingi pemeriksaan Rizal Kobar-Jamran

[sho]

Rekomendasi Pilihan

"

| Instruksi | Prabowo | Subianto | saat | kadernya | dituduh | makar | Merdeka | strong> | Polisi | menangkap | orang | pada | Jumat | dengan | dugaan | penghinaan | Presiden | menyebar | ujaran | kebencian | media | sosial | Mereka | adalah | Bintang | Pamungkas | Jamran | Rizal | Kobar | Ratna | Sarumpaet | Rachmawati | Soekarnoputri | Suryo | Santjojo | Adityawarman | Thahar | Kivlan | Zein | Firza | Huzein | Alvin | Indra | Ahmad | Dhani | p>Liburan | natal | Pergi | bagi2 | diskon | 000< | span>Di | antara | sejumlah | tokoh | yang | ditangkap | memiliki | hubungan | Partai | Gerindra | antaranya | Wakil | Ketua | Umum | menjabat | Bidang | Pengkajian | Ideologi | p>Ketua | Subianto< | strong>< | menginstruksikan | agar | partainya | mengawal | proses | hukum | terjerat | kasus | terhadap | Joko | Widodo | p>Itu | masalahnya | saya | juga | ngomong | beberapa | sampaikan | kami | memantau | mengikuti | perkembangan | khusus | Rachma | kata | Desmond | Mahesa | Komplek | Parlemen | Senayan | Jakarta< | Kamis | p>Prabowo | siap | pasang | badan | membela | bila | tuduhan | diberikan | kepada | kedua | kader | sesuai | fakta | p>Kami | bereaksi | kalau | keadilan | dibebankan | tegas | Komisi | p>Sedangkan | Anggota | Dewan | Penasihat | Martin | Hutabarat | menegaskan | rencana | dilakukan | oleh | perseorangan | bukan | bagian | agenda | partai | p>Ini | persoalan | polisi | dipersoalkan | politik | perorangan | masyarakat | gitu | Kecuali | mengorganisir | kegiatan | untuk | melakukan | hanya | pribadi | jelas | p>Meski | telah | ditetapkan | sebagai | tersangka | ditahan | Polri | membantah | jika | karena | kedekatan | p>Oh | enggak | (ada | kaitan | Prabowo) | (Rachmawati) | mungkin | anak | pendiri | negeri | Bung | Karno | mendirikan | Tapi | sebenarnya | alasannya | sakit | memang | Nggak | kawan | berkawan | Persoalannya | tegasnya | p>Martin | menekankan | harus | memberikan | bukti | kuat | soal | pemufakatan | jahat | Sebab | menginginkan | kembali | dikat | Apalagi | menyurati | meminta | pergantian | presiden | wakil | p>Senya | menyampaikan | segenap | pembelaan | atas | aksi | dialamatkan | dirinya | keras | pemerintahan | Jokowi | p>Saya | bahwa | sama | sekali | upaya | sekarang | kediamannya | Jalan | Jati | Padang | Jakarta | Selatan | Rabu | p>Dia | menjelaskan | mengetahui | batas | berkaitan | Bila | dituduhkan | negara | pasti | semua | membeberkan | kronologi | penangkapan | p>Sebagaimana | diketahui | sejak | tahun | bertemu | Zulkifli | Hasan | dalam | rangka | aspirasi | selamatkan | NKRI | 1945 | berlanjut | sampai | mendengar | beliau | ketemu | muktamar | menagih | janji | bagaimana | permintaan | amandemen | kelima | tutur | p>Rachmawati | adanya | transfer | dana | membiayai | mengaku | tipe | sana | sini | konglomerat | kegiatannya | p> Baca | juga:< | strong>Ini | komentar | Agus | Yudhoyono | diduga | makar< | a>Ini | tanggapan | Djoko | Santoso | a>Gerindra | bela | Sandjojo< | a>Polri | tegaskan | Hatta | Taliwang | masih | terkait | a>Datangi | Polda | Metro | Yusril | dampingi | pemeriksaan | Jamran< | p> [sho]< | p> Rekomendasi | Pilihan< | h3> < | div> |

Penyandang Dana Makar Transfer Bertahap, Polisi Gandeng PPATK

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, polisi terus melakukan penyidikan dalam kasus dugaan pemufakatan makar.

Argo menyebutkan, polisi telah mengantongi nama dari bukti transfer terkait rencana makar itu. Untuk menyidiki aliran dana tersebut, polisi akan menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

"Ada (bukti transfer). Nanti kita akan mengajak PPATK juga (untuk menyelidiki aliran dan)," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Kamis (8/12/2016).

Argo menjelaskan, saat ini polisi tengah mengumpulkan bukti-bukti mengenai dugaan aliran dana tersebut.

"Sedang kita kumpulkan (barang bukti). Sedang kita dalami karena kan banyak toh. Dia (penyandang dana) enggak ngasih langsung gitu, tidak. Kecil, kecil, kecil," ucap dia.

Sebelumnya, penyidik Polri menetapkan 11 orang sebagai tersangka. Tiga di antaranya ditahan untuk kepentingan penyidikan.

Sebanyak tujuh orang yang ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan permufakatan makar adalah Rachmawati Soekarnoputri, Kivlan Zein, Ratna Sarumpaet, Adityawarman, Eko, Alvin dan Firza Huzein.

Mereka disangka melanggar Pasal 107 jo Pasal 110 jo Pasal 87 KUHP. Ketujuh orang tersebut berencana menggelar sidang istimewa untuk menggulingkan pemerintahan yang sah. Caranya, dengan menghasut massa yang mengikuti doa bersama pada Jumat (2/12/2016).

Kompas TV Kapolri Jelaskan Alasan Penangkapan Tersangka Makar

"

| Penyandang | Dana | Makar | Transfer | Bertahap, | Polisi | Gandeng | PPATK | JAKARTA | KOMPAS | com< | strong> | Kabid | Humas | Polda | Metro | Jaya | Kombes | Raden | Prabowo | Argo | Yuwono | mengat | polisi | terus | melakukan | penyidikan | dalam | kasus | dugaan | pemufakatan | makar | p> Argo | menyebutkan | telah | mengantongi | nama | bukti | transfer | terkait | rencana | Untuk | menyidiki | aliran | dana | tersebut | menggandeng | Pusat | Pelaporan | Analisis | Transaksi | Keuangan< | (PPATK) | p> Ada | (bukti | transfer) | Nanti | mengajak | juga | (untuk | menyelidiki | dan) | ujar | Mapolda | Kamis | 2016) | menjelaskan | saat | tengah | mengumpulkan | mengenai | p> Sedang | kumpulkan | (barang | bukti) | Sedang | dalami | karena | banyak | (penyandang | dana) | enggak | ngasih | langsung | gitu | Kecil | kecil | ucap | p> Senya | penyidik | Polri< | menetapkan | orang | sebagai | tersangka | Tiga | antaranya | ditahan | untuk | kepentingan | p> Sebanyak | tujuh | yang | ditetapkan | atas | permufakatan | adalah | Rachmawati< | Soekarnoputri | Kivlan | Zein< | Ratna | Sarumpaet< | Adityawarman | Alvin | Firza | Huzein | p> Mereka | disangka | melanggar | Pasal | KUHP | Ketujuh | berencana | menggelar | sidang | istimewa | menggulingkan | pemerintahan | Caranya | dengan | menghasut | massa | mengikuti | bersama< | pada | Jumat | p> Kompas | span> | Kapolri | Jelaskan | Alasan | Penangkapan | Tersangka | Makar< | p> |